Wound Diary

 Sebuah terminal tua yang tengah ramai dengan hilir mudik para penumpang, pedagang atau orang-orang yang hanya sekedar mengantar keluarga mereka. Sedang ditengah mereka, aku sendiri. Menatap keramaian itu, Menikmati suasana dengan caraku, meski terlihat sedikit introvert atau mungkin sedikit prik. Terlebih dengan dandananku yang tak seperti biasanya, hanya menggunakan bawahan celana hitam panjang dengan atasan hoodie kebesaran berwarna coklat tua ditubuhku dengan sepatu Conves kesayanganku tentunya. Uforia setiap berada disini dengan tujuan pulang kekampung halaman adalah hal yang paling aku sukai, sebab aku merasa ketika aku sudah berada didalam bus bebanku terasa hilang. Seolah-olah beban itu tak ingin mengikutiku sampai kerumah. Aku tahu, disini belum usai. Tapi aku butuh tenaga, aku butuh amunisi untuk kembali bertempur. Dan tempat terbaik untuk mengumpulkan itu semua adalah Rumah, yah Rumah yang benar-benar Rumah. Dimana kita bisa merasakan hangatnya sebuah keluarga, dimana ki...

 POSKO MISTERIUS Hari ini adalah hari pertama kami menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), yah kami. Aku dan tujuh orang temanku. Sebelumnya perkenalkan, aku Anisa Lusiana akrab disapa Icha aku adalah sekertaris diposko. Kemudian ada Rika selaku bendahara posko, dan anggota lainnya ada Nur Safira akrab disapa Firah, Nurul Insani J. Akrab disapa Sani, Nurazisah Lutfiah Budiman akrab disapa Zisah, Herliana akrab disapa Lio, dan yang terakhir adalah Rasul Pradana akrab disapa Acul yang merupakan Koordinator Desa dan juga yang paling tampan diposko kami. Maklum dia satu-satunya cowok disini. Kami berasal dari jurusan dan fakultas yang berbeda-beda, eits kecuali aku dan Acul yang berasal dari jurusan yang sama bahkan kami merupakan teman sekelas. Perjalanan kami sedikit menegangkan karena jalanan yang berkelok, tanjakan yang cukup tinggi serta tebing dan jurang dikiri kanan kami. Ah jadi kebayang bagaimana susahnya Ibu Kasmawati selaku pembimbing kami waktu itu. Berangkat pagi untuk melak...

 Diriku terdiam dalam bayang penuh kebingungan Hatiku begitu risau belakangan ini Hingga menimbulkan sebuah tanya dibenakku! Kenapa tidurku tak pernah lelap, bahkan aku tak bisa tidur sebelum dini hari Berjuta kali aku berusaha menutup mata Berjuta kalipun mataku terbuka Aku selalu berusaha, tapi usahaku tak membuahkan apa-apa Hingga kini, jawaban yang kucari belum kutemukan Bahkan hingga hari kembali berganti Aku masih sibuk mencari jawaban yang mungkin tak akan kutemui