Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Titik Terendah

 Segala macam bentuk tanya memenuhi fikiran dan hatiku. Apakah akan berbeda jika aku terlahir dengan diri yang lainnya? Apakah aku akan mampu bertahan jika aku adalah orang yang berbeda? Apakah aku akan tetap berada pada keyakinanku jika aku terlahir dengan keyakinan yang berbeda? Saat ini aku berada pada titik dimana aku benci pada pikiranku, benci dengan hatiku dan benci dengan diriku sendiri. Aku seperti berada didalam sebuah ruangan yang indah tapi aku meras kosong. Rasanya benar-benar bingung dengan situasi ini. Setiap malam dadaku sesak dibarengi dengan air mata yang memaksa untuk keluar. Aku merasa saat ini menjadi orang yang paling berdosa karena sempat berfikir untuk meninggalkan keyakinanku. Rasanya aku butuh tempat untuk bercerita tentang ragu yang kutemui disudut hatiku, tentang tubuhku yang hidup tapi seolah tak berjiwa. Aku butuh rumah, bukan rumah yang hanya sekedar indah tetapi penuh kehampaan, rumah yang kubuthkan adalah tempat yang menawarkan sejuta kehangatan. Se...

Tears

Sejauh ini aku selalu berfikir bahwa lukaku sudah sembuh dan hatiku sudah utuh. Aku menganggap bahwa semua sudah membaik, tapi hanya dengan mendengar satu lagu saja rasanya begitu menyesakkan. Apa aku belum benar-benar pulih? Aku merasa seakan berada di dalam sebuah ruangan kecil yang gelap, rasanya sulit sekali untuk bernafas. Padahal kita belum sempat memulai tapi semua sudah berakhir. Seharusnya sejak awal aku tak pernah membiarkanmu masuk dan tidak memberimu celah untuk mengambil hatiku. Namun naasnya aku terlampau lambat untuk mencegah itu. Hingga hatiku sempurna kamu miliki, kamu justru menjatuhkan dan mengahancurkannya. Padahal menurutku, butuh waktu berbulan-bulan untukmu bisa membuatku pecaya padamu dengan begitu kamu tidak akan mempermainkanku. Tapi nyatanya hanya butuh waktu sehari bagimu untuk membuatku benar-benar hancur. Pertahananku runtuh, kamu yang kupercaya untuk memberi ruang bagi orang lain, kamu yang kupercaya untuk memegang hatiku, kamu yang yang membuatku sadar u...