Langsung ke konten utama

Berakhir Asing

 Haiiiii, ketemu lagi sama aku. Apa kabar??? 

Mau ceritaaaa kalau kisah aku dan dia sudah benar-benar berakhir. Sudah dari beberapa bulan yang lalu sih tapi baru sanggup aku tuliskan. Hehehhe

Ternyata begini yah yang namanya "life after break up". Awalnya biasa aja sih, toh aku juga yang memutuskan untuk berhenti, sebenarnya masih mau berjuang dan bertahan tapi apa boleh buat "dia" sudah meminta agar aku pergi. Dia bilang begini "Silahkan mencoba sama orang baru, jalani hari-hari kamu dengan orang lain dan tanpa aku lagi". Jadi apa lagi yang bisa di perbuat selain pergi???

Harusnya dari awal aku sudah mengakhiri semuanya. Harusnya sejak aku tahu dia memberi peluang kepada orang lain untuk masuk diantara kami aku sudah melepasnya. Harusnya saat aku tahu dia mengaku tak pernah memiliki aku dalam hidupnya, aku sudah tidak memperdulikan dirinya lagi. Tapi sayang, semua hanya berakhir dengan kata harusnya.

"Hai kak, bagaimana rasanya hidupmu tanpa aku??? Pasti bahagia yah? Syukurlah kalau begitu. Biarkan aku disini memeluk lukaku tanpa orang baru dihidupku. Sebab beberapa kali aku mencoba untuk membuka hati, aku justru merasa takut. Rasa takut akan kehilangan dan penghianatan benar-benar selalu menghantui aku. Tidak adil sekali rasanya, sebab kamu bisa tertawa dengan begitu keras sedangkan air mataku mengalir dengan begitu deras. Tapi tak apa, aku sudah ikhlas, sepertinya. Hehehhe"

Ahhh, aku pikir kemarin sudah benar-benar siap dan tidak akan mengingat semua tentang dia ternyata itu hanya pikirku. Sebab pada kenyataannya beberapa bulan ini hari-hariku terasa berat. Pap-pap random darinya, laporan setiap kegiatan darinya masih tersimpan dengan baik digaleri dan arsip pesanku. 

"Kenapa yah dulu tuhan menghadirkan kamu disaat aku sudah memutuskan untuk tidak jatuh hati lagi? Kalau tahu sesakit ini, harusnya dari awal kita tidak saling mengenalkan?? Aku ingin membenci kak, tapi ternyata hal-hal baik tentangmu masih lebih dalam. Tolong bawa pergi rasa ini, aku juga ingin memulai hidup baru dan bahagia".

Aku sudah memutuskan untuk menghapus semua sosial mediamu karena dengan begitu aku akan berhenti untuk mengingat dan mengharapkan mu kembali, pikirku. Ternyata itu tidak menutup hatiku untuk terus mengingatmu. Ternyata kita benar-benar sudah menjadi asing. Seperti 2 manusia yang tidak pernah bertemu dan saling mengenal. 

Ku harap seiring berjalannya waktu aku dan kamu benar-benar bisa saling melupakan. Jangan pernah hadir kembali yah kak, karena aku butuh waktu yang lama untuk berdamai. Jadi jangan pernah bertemu dalam versi apapun, karena aku menolak itu. Tapi jika tuhan berkehendak lain, tak apa, temuilah aku. Tapi dalam versi terbaikku dan dalam keadaan yang sangat bahagia, agar kamu tahu bahwa tanpa kamu aku bisa tetap hidup dan bahkan lebih bahagia daripada saat bersamamu.

Ah satu lagi doakan aku juga, agar aku bisa benar-benar bahagia dan bertemu dengan laki-laki yang bisa mencintaiku sepenuh hatinya. Dan tentunya bisa jauh lebih baik darimu.

Dariku, seorang gadis yang masih memeluk luka tapi tidak punya tempat untuk bercerita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semesta or Nestapa?

 Hellow gaess, i am back!!!  Seperti biasa, kalau aku kembali berarti saat ini sedang banyak resah yang menggelayut di hatiku. Karena aku tak ingin membuat orang merasa kasihan dan juga merasakan resahku,  jadi tempat terbaik untuk bercerita adalah dengan menulis. Lagi-lagi ini tentang hati dan pikiranku yang tak sejalan. Beberapa saat sebelumnya, aku berfikir untuk tak menerima orang baru lagi dalam hidupku dan fokus memperbaiki diri, pengen menikmati hidup tanpa laki-laki biar nggak patah hati lagi. Mwehehehe But guys, you have to know. Recently I was approached again by someone who I don't know how many times I have rejected. Tapi beberapa orang bilang "coba aja Cha, siapa tahu dia serius". Tapi gimana yahh, aku tuh nggak bisa. Yah kalian bayangin aja waktu kecil aku sama dia hobby nya berantem, bukan cuman adu mulut gaes tapi sampai adu jotos padahalkan badan dia gede. Dan sangking seringnya berantem aku sama dia sampai di panggil masuk ruang BK padahal itu posisinya ...

Penulis naskah yang paling apik

Aku pernah ingin menyerah pada hidup. Ingin menenggelamkan diriku pada lautan terdalam tapi aku takut kedalaman. Aku pernah berfikir untuk menjatuhkan diriku ketika berada di tempat yang tinggi, tapi aku takut ketinggian. Aku pernah ingin menyerah pada hidup. Menyalahkan semua orang untuk mentalku. Menyalahkan semua orang untuk sakitku. Bahkan aku mempertanyakan pada tuhan, sebenarnya perasaan apa yang diberikannya ini padaku? Meskipun begitu aku tak pernah berani menyalahkan Tuhan untuk takdirku. Sebab untuk semua hal yang terjadi dalam dunia ini adalah naskah yang telah ditulis dengan apik olehnya. Lalu bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan Tuhan untuk hidupku? Sedang dia adalah zat yang karenanya aku hidup dan padanya aku kembali. Aku hanyalah seorang hamba yang hanya bisa terus menjalani, meminta dan pasrah. Wahai zat yang maha kuasa, kuserahkan hatiku, hidup dan matiku padamu. Aku tak lagi mengharapkan hidup dengan siapa dan aku tak lagi mempertanyakan siapa yan akan memilikiku. ...