Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Luka dan Kecewa

Ketika kita memutuskan untuk menjatuhkan hati kita pada orang lain disaat bersamaan kita juga harus menyiapkan diri untuk menerima luka. Karena katanya antara cinta dan luka itu satu paket. Lantas apakah orang yang terluka itu akan menyimpan dendam? Apakah dia yang terluka akan jatuh terpuruk? Jawabannya ada pada diri sendiri, ketika kita terluka karena cinta dan kita memilih berfikir bahwa "luka yang saya terima saat ini adalah cara Tuhan untuk mendewasakan saya" maka tidak akan ada dendam. Tapi ketika dia yang terluka berfikir "Dia jahat, apa yang dia berikan suatu hari akan saya balas" yah jatuhnya pasti dendam.  Tidak semua orang memiliki pikiran sepostif pernyataan pertama. Bukan hal yang mudah untuk bisa menerima luka. Karena jauh didasar hati seseorang selain luka pasti dia merasakan yang namanya kecewa. Nah kecewa inilah yang sangat sulit untuk disembuhkan. Percaya atau tidak ketika tingkatan itu sudah berada dalam kata kecewa maka meskipun dia memaafkanmu, ...

Sebuah Upaya Melupakan

Sebelum melangkah, apa salah jika aku menimbang terlebih dahulu? Memang terlalu bodoh jika aku tetap stuck pada luka namun justru akan semakin bodoh jika aku melangkah tanpa memikirkan luka yang akan ku terima dari hati yang lainnya.  Aku pernah terjebak dikisah yang sama, saat aku memutuskan melangkah tanpa pertimbangan dan yang kuterima adalah luka, luka yang disebabkan oleh orang berbeda namun dalam cerita yang sama, karena orang ketiga.  Namun akan menjadi sangat bodoh jika aku tidak memiliki upaya untuk mengakhiri semua rasa sakit ini, karena sebenarnya satu-satunya yang bisa memperbaiki hatiku kembali adalah diriku sendiri. Tentang luka, seseorang harus sembuh untuk bisa melangkah atau mungkin butuh seseorang untuk bisa membantunya melangkah. Aku pernah mencoba untuk menyembuhkan lukaku sendiri agar bisa melangkah, tapi nyatanya aku gagal. Dan sekarang aku tengah berjuang dengan menggunakan pilihan kedua, melangkah dengan bantuan orang lain.  Awalnya memang sangat-s...

Aku dan Segala Keresahanku

Hampir setiap malam aku merenung, bertanya padamu, kenapa engkau mempertemukan ku dengan dia dan membuatku jatuh sampai sedalam ini? Aku selalu berfikir andai dulu aku tak mengenalnya pasti tidak akan sesakit ini. Andai dulu aku tak jatuh pada pesonanya aku tak akan terluka sedalam ini.  Dia adalah orang pertama yang mampu membuatku keluar dari bayang-bayang masalalu, dia adalah orang pertama yang membuatku menolak untuk terlalu dekat dengan laki-laki lain dan dia orang pertama yang membuatku ingin serius dalam menjalani sebuah hubungan. Tapi ternyata dia juga adalah luka yang paling menghancurkanku. Membuatku jatuh hingga kedasar, membuatku selalu menyesali sebuah pertemuan.  Adakalanya aku berharap bisa memutar waktu, agar hari dimana tuhan (engkau) membuatku bertemu dengan dirinya tidak terjadi. Agar aku bisa menghindari pertemuan yang telah kau susun untukku. Tapi lagi-lagi itu hanya harapan dan takdir yang tidak dapat dirubah, karena semua terjadi atas kehendakmu. Mungkin...