Ketika kita memutuskan untuk menjatuhkan hati kita pada orang lain disaat bersamaan kita juga harus menyiapkan diri untuk menerima luka. Karena katanya antara cinta dan luka itu satu paket.
Lantas apakah orang yang terluka itu akan menyimpan dendam? Apakah dia yang terluka akan jatuh terpuruk? Jawabannya ada pada diri sendiri, ketika kita terluka karena cinta dan kita memilih berfikir bahwa "luka yang saya terima saat ini adalah cara Tuhan untuk mendewasakan saya" maka tidak akan ada dendam. Tapi ketika dia yang terluka berfikir "Dia jahat, apa yang dia berikan suatu hari akan saya balas" yah jatuhnya pasti dendam.
Tidak semua orang memiliki pikiran sepostif pernyataan pertama. Bukan hal yang mudah untuk bisa menerima luka. Karena jauh didasar hati seseorang selain luka pasti dia merasakan yang namanya kecewa. Nah kecewa inilah yang sangat sulit untuk disembuhkan. Percaya atau tidak ketika tingkatan itu sudah berada dalam kata kecewa maka meskipun dia memaafkanmu, meskipun dia tetap tersenyum terhadapmu hatinya sudah tidak lagi utuh. Hanya tunggu waktu sampai dia benar-benar lelah dan mengakhiri semuanya. Bahkan mungkin akan pergi jauh dari kehidupanmu.
Jadi intinya jangan pernah melukai perasaan orang yang tulus padamu dan jangan pernah mengecawakan orang yang mengusahakan kebahagiaanmu dengan mengesampingkan kebahagiaannya. Karena kaca yang pecah tidak akan penah bisa menjadi utuh lagi.
Komentar
Posting Komentar