Aku pernah meminta pada tuhan untuk menunjukkan jika dia yang terbaik untukku maka biarkan aku bertahan tapi jika bukan maka tunjukkan kebenarannya padaku.
Dan malam harinya aku bermimpi, aku melihatnya bersama perempuan lain. Tapi aku menganggap itu hanyalah sebuah bunga tidur.
Di hari yang lain dia berani berfoto bersama perempuan yang ternyata adalah Masalalunya. Lagi aku berfikir bahwa wajar jika mereka tetap berteman baik.
Di waktu yang lain, aku hatiku kadang tiba-tiba sakit ketika mengingatnya. Aku menganggap itu karena kami sudah lama tak bertemu.
Tapi kadang aku juga berfikir, apa mimpi itu hanya bunga tidur atau mungkin sebuah petunjuk? Apakah jalan bersama mantan, foto berdua sampai di upload di akunnya adalah hal yang wajar? Sedang dia tidak pernah mau memposting atau bahkan me repost postinganku? Apa wajar kalau aku sering tiba-tiba merasa nyeri di dada hanya karena mengingatnya?
Namun, saat aku berani mengutarakan itu ke dia. Dia selalu berucap "kamu hanya terlalu ovherthingking" atau "kamu
terlalu rindu dan itu wajar". Entah itu kalimat penenang atau memang aku yang benar-benar sudah buta?
Satu sisi aku ingin berhenti, tapi disisi lain aku masih sangat mencintainya meskipun rasa itu mulai terkikis. Tapi aku masih belum bisa melepasnya, aku berfikir bahwa rasanya sayang jika hubungan ini berakhir secepat itu padahal ada banyak hal kulalui sebelum memulai hubungan ini dengannya. Dan yang terpenting, aku sudah sangat lelah untuk harus kembali memulai dengan orang baru.
Aku memilih untuk kembali bertahan sampai aku benar-benar letih dan rasa itu benar-benar hilang jika memang dia bukan ditakdirkan untukku. Setidaknya saat waktu itu tiba, aku tak akan lagi merasa menyesal karena mengambil pilihan itu.
Komentar
Posting Komentar